Parfum
Sebagai Budaya Populer
Disusun
Untuk memenuhi Tugas Sastra Pupuler
Penyusun
:
Mujiburrahman
Choir [14141015026] Sastra A Fakultas Ilmu Budaya
Parfum merupakan produk populer yang digunakan untuk
memperbagus penampilan seseorang.
Minyak wangi atau lebih dikenal alat Parfum telah ada sejak ribuan tahun lalu, kata “parfum” berasal dari bahasa Latin yang berarti “through smoke” atau “melalui asap”. Salah satu kegunaan parfum tertua yangada didunia adalah untuk upacara keagamaan, pembakaran dupa dan tanam-tanaman yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, kemenyan dan mur dikumpulkan dari pohon. Bangsa Mesir yang pertama untuk menggabungkan parfum ke dalam budaya, kemudian di ikuti oleh bangsa Cina kuno, Hindu, Israel, Kartago, Arab, Yunani, dan Roma. Penggunaan botol parfume di mesir dimulai sekitar 1000 SM. Umumnya parfume diletakan di dalam gelas dan botol kaca. [1]
Minyak wangi atau lebih dikenal alat Parfum telah ada sejak ribuan tahun lalu, kata “parfum” berasal dari bahasa Latin yang berarti “through smoke” atau “melalui asap”. Salah satu kegunaan parfum tertua yangada didunia adalah untuk upacara keagamaan, pembakaran dupa dan tanam-tanaman yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, kemenyan dan mur dikumpulkan dari pohon. Bangsa Mesir yang pertama untuk menggabungkan parfum ke dalam budaya, kemudian di ikuti oleh bangsa Cina kuno, Hindu, Israel, Kartago, Arab, Yunani, dan Roma. Penggunaan botol parfume di mesir dimulai sekitar 1000 SM. Umumnya parfume diletakan di dalam gelas dan botol kaca. [1]
Berbagai macam parfum dengan berbagai variant bau bermuculan seiring dengan majunya peradaban manusia. Bahkan ada parfum Yang dibandrol seharga 13,2 Triliun, Yaitu Parfum yang Bernama DKNY Golden Deilicious.[2]
Parfum merupakan produk yang menyasar pada mereka
yang tidak percaya diri tampil di depan muka umum, mereka-mereka pada umumnya
para perkerja yang berkerja di depan umum atau mereka yang berkerja dengan
Mengutamakan penampilan.
Dampak-Dampak Positif Penggunanan Parfum
Parfum Adalah wewagian yang dipakai untuk
memperindah penampilan. Parfum banyak sekali memberikan hal-hal positif kepada
penggunanya. Berikut ini beberapa hal posotif menggunakan parfum :
1. Memberikan
kepercayan diri si pengguna untuk tampil di depan umum.
2. Aroma
parfum dapat membuat suasana hati seseorang menjadi lebih baik. Karena beberapa
aroma parfum memiliki efek relaksasi ketika dihirup.
3. Salah
satu cara menghilangkan stres adalah dengan menyempotkan parfum pada tubuh.
Dengan ini stres Anda akan berkurang secara perlahan.
Dampak-Dampak Negatif penggunana parfum
Parfum merupakan wewangian yang mengansung bahan
kimia, pemakaian yang berlebihan tentu akan memberikan dampak negatif tersendiri
bagi penggunanya. Berikut dampak negative penggunanan parfum :
1. Beberapa
bahan kimia yang paling umum pada parfum adalah etanol,asetaldehida, benzaldehida, benzil asetat, a-pinene, aseton, benzil alkohol,etil asetat, linalool, a-terpinene, metilen klorida, oksida stirena, sulfat dimenthyl, a-terpineol, kapur barus, dan limonene. Beberapa bahan kimia bersifat Racun tersebut memberikan efek
pada kesehatan yaitu mudah tersinggung, kekaburan mental, nyeri otot, asma,
kembung, nyeri sendi, nyeri sinus, kelelahan, sakit tenggorokan, iritasi mata,
masalah pencernaan,laringitis, sakit kepala, pusing,
bengkak kelenjar getah bening, peningkatan tekanan darah, batuk, dan gatal
iritasi kulit.[3]
2. Dokter
Heather Patisaul, seorang ahli biologi di North Carolina State University,
mengungkapkan, parfum tak hanya bisa membuat seseorang alergi, seperti bersin,
sakit kepala, hingga pilek. Parfum yang mengandung phthalates atau
disebut dietil ftalat (DEP) dapat mengganggu hormon testosteron anak
laki-laki.[4]
Mengapa Parfum Disebut Budaya
Poupuler ?
Mungkin
banyak yang bertanya kenapa dalam mengkaji budaya popular saya mengankat
parfum. Berikut akan saya jelaskan beserta teori-teori yang mendukung :
1. Dalam
buku Fiksi popular teori & metode
Terdapat teori yang dikemukakan oleh Hirsch yang menyatakan Bahwa “ Produk
budaya dapat didefinisikan sebagai barang-barang Nonmaterial yang ditunjukkan untuk masyarakat
dan konsumen. Produk budaya biasanya lebih menyajikan estetik dan eksperesi
daripada fungsi kenggunaan yang jelas selama ini, karena tujuan dari Produk
budaya untuk menciptakan dan memuaskan permintaan konsumen.
Mengacu
dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa parfum merupakan produk budaya
Nonmaterial yang mengutamakan estetik daripada fungsi. Pemakaiana Parfum oleh konsumen
yang terus bertambah mendorong para
produsen untuk menciptakan bebagai alternatif parfum yang ditunjukkan untuk memuasakan
para konsumen.
2. Kebudayaan
popular berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua
orang atau kalangan orang tertentu seperti mega bintang, kendaraan pribadi,
fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan sebagainya. Menurut Ben Agger Sebuah
budaya yang akan masuk dunia hiburan maka budaya itu umumnya menempatkan unsure
popular sebagai unsure utamanya. Budaya itu akan memperoleh kekuatannya
manakala media massa digunakan sebagai penyebaran pengaruh di masyarakat.
Parfum
merupakn sebuah buaday popular yang berkaitan dengan keseaharian kita sebagai
penggunnya untuk meperindah tampilan. Berbagai macam produk parfum kerap
bermusulan di TV untuk menarik perhatian warga yang melihatnya sehingga mereka
tertarik dan membeli produk itu.
Daftar
Pustaka
Adi, Rochani adi.2011. Fiksi popular teori & metode. Yogyakarta : Pustaka pelajar
Bungin,
Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.
[1]
Dikutip Dari http://keepo.me/hermansas/menilik-sejarah-awal-mula-perfume-dibuat
[2] Dikutip dari http://www.tahupedia.com/content/show/1026/10-Parfum-Termahal-Di-Dunia
[3]Dikutip
dari http://komputerizam.blogspot.co.id/2012/04/efek-negatif-dari-parfum.html
[4]
Dikutp Dari http://health.kompas.com/read/2015/02/17/120000523/Dampak.Buruk.Parfum.bagi.Kesehatan.