Senin, 13 Februari 2017

Parfum Sebagai Budaya Populer



Parfum Sebagai Budaya Populer
Disusun Untuk memenuhi Tugas Sastra Pupuler
Penyusun :
Mujiburrahman Choir [14141015026] Sastra A Fakultas Ilmu Budaya
UNIVERSITAS MULAWARMAN Samarinda Kaltim

Parfum merupakan produk populer yang digunakan untuk memperbagus penampilan seseorang.
Minyak wangi atau lebih dikenal alat Parfum telah ada sejak ribuan tahun lalu, kata “parfum” berasal dari bahasa Latin yang berarti “through smoke” atau “melalui asap”. Salah satu kegunaan parfum tertua yangada didunia adalah untuk upacara keagamaan, pembakaran dupa dan tanam-tanaman yang digunakan dalam pelayanan keagamaan, kemenyan dan mur dikumpulkan dari pohon. Bangsa Mesir yang pertama untuk menggabungkan parfum ke dalam budaya, kemudian di ikuti oleh bangsa Cina kuno, Hindu, Israel, Kartago, Arab, Yunani, dan Roma. Penggunaan botol parfume di mesir dimulai sekitar 1000 SM. Umumnya parfume diletakan di dalam gelas dan botol kaca. [1]

Berbagai macam parfum dengan berbagai variant bau bermuculan seiring dengan majunya peradaban manusia. Bahkan ada parfum Yang dibandrol seharga 13,2 Triliun, Yaitu Parfum yang Bernama DKNY Golden Deilicious.[2]

Parfum merupakan produk yang menyasar pada mereka yang tidak percaya diri tampil di depan muka umum, mereka-mereka pada umumnya para perkerja yang berkerja di depan umum atau mereka yang berkerja dengan Mengutamakan  penampilan.

Dampak-Dampak Positif Penggunanan Parfum
Parfum Adalah wewagian yang dipakai untuk memperindah penampilan. Parfum banyak sekali memberikan hal-hal positif kepada penggunanya. Berikut ini beberapa hal posotif menggunakan parfum :
1.      Memberikan kepercayan diri si pengguna untuk tampil di depan umum.
2.      Aroma parfum dapat membuat suasana hati seseorang menjadi lebih baik. Karena beberapa aroma parfum memiliki efek relaksasi ketika dihirup.
3.      Salah satu cara menghilangkan stres adalah dengan menyempotkan parfum pada tubuh. Dengan ini stres Anda akan berkurang secara perlahan.
Dampak-Dampak Negatif  penggunana parfum
Parfum merupakan wewangian yang mengansung bahan kimia, pemakaian yang berlebihan tentu akan memberikan dampak negatif tersendiri bagi penggunanya. Berikut dampak negative penggunanan parfum :
1.      Beberapa bahan kimia yang paling umum pada parfum adalah etanol,asetaldehidabenzaldehidabenzil asetata-pineneasetonbenzil alkohol,etil asetatlinaloola-terpinenemetilen kloridaoksida stirenasulfat dimenthyla-terpineol, kapur barus, dan limonene. Beberapa bahan kimia bersifat Racun tersebut memberikan efek pada kesehatan yaitu mudah tersinggung, kekaburan mental, nyeri otot, asma, kembung, nyeri sendi, nyeri sinus, kelelahan, sakit tenggorokan, iritasi mata, masalah pencernaan,laringitis, sakit kepala, pusing, bengkak kelenjar getah bening, peningkatan tekanan darah, batuk, dan gatal iritasi kulit.[3]
2.      Dokter Heather Patisaul, seorang ahli biologi di North Carolina State University, mengungkapkan, parfum tak hanya bisa membuat seseorang alergi, seperti bersin, sakit kepala, hingga pilek. Parfum yang mengandung phthalates atau disebut dietil ftalat (DEP) dapat mengganggu hormon testosteron anak laki-laki.[4]


Mengapa Parfum Disebut Budaya Poupuler ?

            Mungkin banyak yang bertanya kenapa dalam mengkaji budaya popular saya mengankat parfum. Berikut akan saya jelaskan beserta teori-teori yang mendukung :

1.      Dalam buku Fiksi popular teori & metode Terdapat teori yang dikemukakan oleh Hirsch yang menyatakan Bahwa “ Produk budaya dapat didefinisikan sebagai barang-barang  Nonmaterial yang ditunjukkan untuk masyarakat dan konsumen. Produk budaya biasanya lebih menyajikan estetik dan eksperesi daripada fungsi kenggunaan yang jelas selama ini, karena tujuan dari Produk budaya untuk menciptakan dan memuaskan permintaan konsumen.

Mengacu dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa parfum merupakan produk budaya Nonmaterial yang mengutamakan estetik daripada fungsi. Pemakaiana Parfum oleh konsumen yang terus bertambah  mendorong para produsen untuk menciptakan bebagai alternatif parfum yang ditunjukkan untuk memuasakan para konsumen.

2.      Kebudayaan popular berkaitan dengan masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh semua orang atau kalangan orang tertentu seperti mega bintang, kendaraan pribadi, fashion, model rumah, perawatan tubuh, dan sebagainya. Menurut Ben Agger Sebuah budaya yang akan masuk dunia hiburan maka budaya itu umumnya menempatkan unsure popular sebagai unsure utamanya. Budaya itu akan memperoleh kekuatannya manakala media massa digunakan sebagai penyebaran pengaruh di masyarakat.

Parfum merupakn sebuah buaday popular yang berkaitan dengan keseaharian kita sebagai penggunnya untuk meperindah tampilan. Berbagai macam produk parfum kerap bermusulan di TV untuk menarik perhatian warga yang melihatnya sehingga mereka tertarik dan membeli produk itu.






Daftar Pustaka
Adi, Rochani adi.2011. Fiksi popular teori & metode. Yogyakarta : Pustaka pelajar

 Bungin, Burhan. 2009. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.


[1] Dikutip Dari http://keepo.me/hermansas/menilik-sejarah-awal-mula-perfume-dibuat
[2]  Dikutip dari http://www.tahupedia.com/content/show/1026/10-Parfum-Termahal-Di-Dunia
[3]Dikutip dari  http://komputerizam.blogspot.co.id/2012/04/efek-negatif-dari-parfum.html
[4] Dikutp Dari http://health.kompas.com/read/2015/02/17/120000523/Dampak.Buruk.Parfum.bagi.Kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar